• SINOPSIS FILM 'MARRY RIANA'

    SINOPSIS FILM 'MARRY RIANA'

    PERJUANGAN SEORANG WANITA MENGHIDUPI DIRINYA


    Melihat segala pencapaian Merry Riana, tidak mengherankan bahwa banyak orang yang menganggapnya sebagai seorang super-woman. Dengan kombinasi kecantikan dan kecerdasan, Merry telah berhasil meraih banyak pencapaian bahkan sebelum dia berumur 30 tahun. Seseorang yang sangat dihormati dan dikagumi di dunia bisnis, Merry mencapai penghasilan 1 Juta Dolar di usia 26 tahun, dan diliput oleh berbagai media massa, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Singapura, Malaysia, dan Vietnam. 

    MERRY RIANA berkisah tentang kegigihan seorang remaja puteri sebagai korban sebuah kondisi politik di Indonesia, yang harus bertahan hidup di perantauan dengan kondisi sangat mengenaskan. 

    Merry hanya berbekal seadanya, dengan sejumlah uang yang sangat terbatas, pada saat dia pertama kalinya sampai di Singapura. Untuk memenuhi biaya hidup dan kuliahnya, Merry terpaksa harus berutang pada pemerintah Singapura. Tetapi, ternyata itu pun tidak cukup, dan Merry harus berjuang melalui masa-masa kuliahnya dengan keadaan ekonomi yang sangat memprihatinkan.

    Untuk menghemat, Merry menjalani hari-harinya dengan standard kehidupan yang sangat sederhana. Merry harus membiasakan dirinya untuk makan hanya roti tawar, mi instan, dan terkadang bahkan terpaksa untuk tidak makan, karena keadaan keuangan yang tidak mendukung.

    Di tengah-tengah perjuangannya untuk kuliah di NTU, yang terkenal dengan standard pendidikan dan disiplinnya yang sangat tinggi, Merry masih harus bekerja part-time, salah satunya sebagai seorang pembagi brosur di jalan. 

    Bagaimana ia mengatur keuangannya yang super pas-pasan, bagaimana ia mengatasi rasa lapar sehari-hari, bagaimana ia menghapus rasa letihnya akibat berjalan jauh setiap hari dalam menyelesaikan studinya, semua perjalanan pahit itu harus dipanggul seorang Merry Riana di usia relatif masih muda. 

    Ketika lulus, Merry sadar bahwa utangnya pada pemerintah Singapura sudah mencapai 40 ribu dolar, atau sekitar 300 juta rupiah. Bertujuan membayar utang-utangnya dan mencapai mimpinya untuk meraih kebebasan finansial, Merry mengambil sebuah keputusan ekstrem untuk menjadi seorang entrepreneur.

    Merry tidak memiliki modal, koneksi, dan keahlian apapun. Namun dengan attitudeyang positif, ketekunan, dan kerja keras yang luar biasa, Merry akhirnya berhasil membayar lunas semua utangnya dalam waktu 6 bulan dan mencapai kebebasan finansial 4 tahun setelah kelulusannya.

    Berkat kesabaran dan ketabahannya, jatuh bangun perjalanan usaha Merry serta pasang surut kisah kasih Merry, akhirnya berbuah manis. Pada usia 26 tahun Ia berhasil memperoleh pendapatan sebesar 1 Juta Dolar dan diperistri oleh lelaki pujaannya, Alva Tjenderasa. 

    Kisah nyata perjalanan hidup Merry Riana ini akan diperankan oleh Chelsea Islan,juga didukung oleh Dion Wiyoko, Kimberly Rider, Ferry Salim, Ninik L. Karim, Chintya Lamusu, dan lain lain.


    Read More : http://www.lovelytoday.com/entertainment/2014/07/23/22335/sinopsis-film-merry-riana-perjuangan-seorang-wanita-menghidupi-dirinya
  • SINOPSIS NOVEL AISYAH PUTRI JILBAB IN LOVE

     NOVEL AISYAH PUTRI JILBAB IN LOVE


    NOVEL karya Asma Nadia, Catatan Hati Seorang Istri, sukses berat saat diadaptasi dalam sebuah sinetron.
    SinemArt Productions, kembali mengangkat novel karya Asma Nadia ke layar kaca. Kisah Aisyah Putri dalam novel Asma Nadia, diadaptasi secara bebas dalam judul Aisyah Putri The Series: Jilbab in Love.
    Sinetron ini menceritakan tentang warna-warni kehidupan seorang remaja SMU yang bernama Aisyah Putri (Anna Gilbert), yang biasa dipanggil Puput.
    Kehidupan remaja perempuan SMU biasanya identik dengan persaingan antar sesama geng, mulai dari saling eksis, saling dulu-duluan ikutin trendsetter, dari gaya berpakaian, musik, idola, tempat tongkrongan atau saling bersaing untuk jadi primadona, cheerleaders atau jadi pacarnya kapten basket atau ketua OSIS. Tapi bagi Puput, NO!
    Puput remaja putri berjilbab, tapi kehidupan masa remajanya tak kalah seru dengan remaja yang tidak berjilbab. Dia anak yang sangat percaya diri, pintar dan aktif dalam kegiatan rohis di sekolahnya.
    Dalam sinetron yang skenarionya digarap Yanti Puspitasari ini, Puput dikisahkan tinggal bersama keluarga yang membahagiakannya dengan cinta kasih dan agama yang kuat.
    Mereka adalah Bunda (Henidar Amroe), dan 4 orang kakak cowoknya, Vincent (Miller Khan), Harap (Farish Nahdi), Hamka (Lucky Perdana) dan Iid (Aliff Ali), yang masing-masing memiliki keunikan sehingga mewarnai kehidupan Puput.
    Di sekolah, Puput punya sahabat-sahabat di sekolah yang gokil tapi islami, ada Ana (Syifa Hadju) yg atletis, Icha (Rosiana Dewi) yang centil, dan Linda (Meny A. Nori) yang suka banget makan. Mereka menamakan genk mereka sebagai genk Jilbabers Lovers.
    Tidak ada niat macam-macam dengan nama genk-nya itu, Puput hanya punya tekad, sekaranglah saatnya remaja berani menunjukkan jati diri! Dengan itu mereka bisa tetep eksis mengikuti trend dunia dan menjadi contoh yang baik di sekolah sesuai syariat Islam.
    Tidak mudah memang, karena banyak hal yang mereka harus benahi dari tingkah laku mereka masing-masing. Terlebih lagi, masih banyak teman-teman sekolahnya yang usil dengan genk mereka, terutama Bianca (Salsa Winx), Dara (Steffi Winx), Rasty (Richa Bella Graceva) dan Elisa (Cassandra Winx). Tetapi Puput tidak kehilangan semangat mudanya. 
    Bagaimanakah warna-warni kehidupan Puput dan teman-temannya, remaja muslim yang berhijab dan bisa menjalaninya tanpa harus kehilangan masa remaja mereka?
    Sinetron yang disutradarai Gita Asmara dan Amin Ishak tayang mulai 27 Oktober 2014, setiap hari pukul 17.00 WIB di RCTI. 
  • KEKUATAN ISTIGFAR

    KEKUATAN ISTIGFAR


    Selama masa tuanya, suatu ketika Imam Ahmad bepergian dan ia berhenti disebuah kota. Setelah shalat, dia ingin tinggal untuk bermalam di halaman masjid karena ia tidak kenal dan tahu siapa pun di kota tersebut. Karena kerendahan hatinya, dia tidak memperkenalkan diri kepada siapapun, padahal jika ia melakukannya, maka ia akan disambut oleh banyak orang.

    Merasa tidak mengenali Ahmad bin Hanbal, pengurus masjid menolak untuk membiarkan dia tinggal dan bermalam di masjid. Setelah beberapa lama, Imam Ahmad merasa bahwa ia tidak mungkin menginap di masjid tersebut. Maka keluarlah ia dari masjid dan tidak tahu harus menginap di mana malam itu. Dalam kebingungannya itu seorang tukang roti melihatnya dan karena merasa kasihan maka tukang roti tersebut menawarkan untuk bermalam di rumahnya dan menjadi tuan rumah bagi dia untuk beberapa malam.

    Selama tinggal dengan tukang roti, Imam Ahmad mengamati bahwa tukang roti terus membaca dan me-lafaz-kan Istighfar (mencari pengampunan dari Allah) secara teratur. Dalam percakapannya dengan tukang roti tersebut Imam Ahmaed mengatakan bahwa jika amalan Istighfar yang dilakukan konstan tersebut akan efek pada dirinya, doa-doanya akan dikabulkan. 

    Tukang roti tersebut menanggapi dengan mengatakan pada Imam Ahmad bahwa Allah telah menerima semua doanya, semua permohonannya, kecuali satu. 

    Ketika Imam Ahmad bertanya apa doa yang belum dikabulkannya itu, tukang roti menjawab bahwa ia telah meminta Allah untuk dapat bertemu dengan seorang guru yang terkenal, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal.

    Tentang hal ini, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa Allah tidak hanya mendengarkan doa tukang roti tersebut, bahkan Allah telah membawa Imam Ahmad bin Hanbal ke depan pintu rumah tukang roti. 

    Subhanallah...

    Read More : http://kisah-renungan.blogspot.com/2014/12/kekuatan-istighfar.html
  • KISAH SETITIK TERANG DIBALIK SETIAP KESULITAN

    KISAH SETITIK TERANG DIBALIK SETIAP KESULITAN



    Suatu kala, ada seorang yang cukup terkenal akan kepintarannya dalam membantu orang mengatasi masalah. Meskipun usianya sudah cukup tua, namun kebijaksanaannya luar biasa luas. Karena itulah, orang berbondong-bondong ingin bertemu dengannya dengan harapan agar masalah mereka bisa diselesaikan.

    Setiap hari, ada saja orang yang datang bertemu dengannya. Mereka sangat mengharapkan jawaban yang kiranya dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang mereka hadapi. Dan hebatnya, rata-rata dari mereka puas akan jawaban yang diberikan. Tidak heran, kepiawaiannya dalam mengatasi masalah membuat namanya begitu tersohor.

    Suatu hari, seorang pemuda mendengar pembicaraan orang-orang di sekitar yang bercerita tentang orang tua tersebut. Ia pun menjadi penasaran dan berusaha mencari tahu keberadaannya. Ia juga ingin bertemu dengannya. Ada sesuatu yang sedang mengganjal di hatinya dan ia masih belum mendapatkan jawaban. Ia berharap mendapatkan jawaban dari orang tua tersebut.

    Setelah berhasil mendapatkan lokasi tempat tinggal orang tua itu, ia bergegas menuju ke sana. Tempat tinggal orang tua tersebut dari luar terlihat sangat luas bagai istana.

    Setelah masuk ke dalam rumah, ia akhirnya bertemu dengan orang tua bijaksana tersebut. Ia bertanya, "Apakah Anda orang yang terkenal yang sering dibicarakan orang-orang mampu mengatasi berbagai masalah?"

    Orang tua itu menjawab dengan rendah hati, "Ah, orang-orang terlalu melebih-lebihkan. Saya hanya berusaha sebaik mungkin membantu mereka. Ada yang bisa saya bantu, anak muda? Kalau memang memungkinkan, saya akan membantu kamu dengan senang hati."

    "Mudah saja. Saya hanya ingin tahu apa rahasia hidup bahagia? Sampai saat ini saya masih belum menemukan jawabannya. Jika Anda mampu memberi jawaban yang memuaskan, saya akan memberi hormat dan dua jempol kepada Anda serta menceritakan kehebatan Anda pada orang-orang," balas pemuda itu.

    Orang tua itu berkata, "Saya tidak bisa menjawab sekarang."

    Pemuda itu merengut, berkata, "Kenapa? Apakah Anda juga tidak tahu jawabannya?"

    "Bukan tidak bisa. Saya ada sedikit urusan mendadak," balas orang tua itu. Setelah berpikir sebentar, ia melanjutkan, "Begini saja, kamu tunggu sebentar."

    Orang tua itu pergi ke ruangan lain mengambil sesuatu. Sesaat kemudian, ia kembali dengan membawa sebuah sendok dan sebotol tinta. Sambil menuangkan tinta ke sendok, ia berkata, "Saya ada urusan yang harus diselesaikan. Tidak lama, hanya setengah jam. Selagi menunggu, saya ingin kamu berjalan dan melihat-lihat keindahan rumah dan halaman di luar sambil membawa sendok ini."

    "Untuk apa?" tanya pemuda itu dengan penasaran.

    "Sudah, jangan banyak tanya. Lakukan saja. Saya akan kembali setengah jam lagi," kata orang tua itu seraya menyodorkan sendok pada pemuda itu dan kemudian pergi.

    Setengah jam berlalu, dan orang tua bijak itu pun kembali dan segera menemui pemuda itu.

    Ia bertanya pada pemuda itu, "Kamu sudah mengelilingi seisi rumah dan halaman di luar?"

    Pemuda itu menganggukkan kepala sambil berkata, "Sudah."

    Orang tua itu lanjut bertanya, "Kalau begitu, apa yang sudah kamu lihat? Tolong beritahu saya."

    Pemuda itu hanya diam tanpa menjawab.

    Orang tua itu bertanya lagi, "Kenapa diam? Rumah dan halaman begitu luas, banyak sekali yang bisa dilihat. Apa saja yang telah kamu lihat?"

    Pemuda itu mulai bicara, "Saya tidak melihat apa pun. Kalau pun melihat, itu hanya sekilas saja. Saya tidak bisa ingat sepenuhnya."

    "Mengapa bisa begitu?" tanya orang tua itu.

    Sang pemuda dengan malu menjawab, "Karena saat berjalan, saya terus memperhatikan sendok ini, takut tinta jatuh dan mengotori rumah Anda."

    Dengan senyum, orang tua bijak itu berseru, "Nah, itulah jawaban yang kamu cari-cari selama ini. Kamu telah mengorbankan keindahan rumah yang seharusnya bisa kamu nikmati hanya untuk memerhatikan sendok berisi tinta ini. Karena terus mengkhawatirkan tinta ini, kamu tidak sempat melihat rumah dan halaman yang begitu indah. Rumah ini ada begitu banyak patung, ukiran, lukisan, hiasan dan ornamen yang cantik. Begitu juga dengan halaman rumah yang berhiaskan bunga-bunga warna-warni yang bermekaran. Kamu tidak bisa melihatnya karena kamu terus melihat sendok ini."

    Ia melanjutkan, "Jika kamu selalu melihat kejelekan di balik tumpukan keindahan, hidup kamu akan dipenuhi penderitaan dan kesengsaraan. Sebaliknya, jika kamu selalu mampu melihat keindahan di balik tumpukan kejelekan, maka hidup kamu akan lebih indah. Itulah rahasia dari kebahagiaan. Apakah sekarang sudah mengerti, anak muda?"

    Pemuda itu benar-benar salut atas kebijaksaan dari orang tua itu. Ia sungguh puas dengan jawabannya. Akhirnya ia menemukan jawaban yang selama ini ia cari. Sebelum pergi, ia menepati janjinya dengan memberi hormat dan dua jempol kepada orang tua tersebut.

    RENUNGAN : Dalam hidup ini, alangkah baiknya kita tidak menjerumuskan diri kita ke dalam keterpurukan. Selalu ada hal positif yang bisa kita ambil. Jangan mengorbankan keindahan hidup hanya untuk melihat sisi jeleknya. Jadilah orang yang senantiasa melihat setitik terang di dalam gelap.


    Read More : http://kisahmotivasihidup.blogspot.com/2014/09/kisah-setitik-terang-dibalik-setiap.html
  • KISAH TOLONG MENOLONG

    KISAH TOLONG MENOLONG


    Suatu hari, saya kedatangan seorang teman sekampung beserta istrinya.Keduanya cacat fisik yakni tuna rungu. Dengan komunikasi yang 'seadanya dan sebisanya', saya mendapat informasi bahwa mereka berpenghasilan dari menjual bubur ayam di kantin sekolah tempat anak mereka bersekolah. Beberapa kali kunjungan ke rumah, saya tahu, betapa sulit kehidupan yang harus mereka lalui.

    Atas persetujuan suami, kami memutuskan dalam satu tahun ini , dan ternyata berlanjut ke tahun-tahun berikutnya, untuk membantu mereka secara kontinyu sekarung beras 50 kg setiap bulan, selain bisa untuk berjualan bubur, juga untuk makan mereka. Bila persediaan beras menipis, mereka mengirim pesan melalui sms ke HP saya.

    Saat seorang saudara membutuhkan bantuan karena usahanya sedang terkena imbas pesaing, setelah mendapat persetujuan dari suami, kami pun mengucurkan dana membantu. Dan ini bukan untuk yang pertama kali. 

    Bila ada teman atau kerabat atau karyawan mengalami kesusahan, mereka datang ke kami dan meminta bantuan karena menganggap kami orang baik, mampu, bijak, dan bisa diandalkan untuk mendapatkan bantuan.

    Meski ada teori yang menyatakan, adalah lebih baik tangan berada di atas, banyak membantu, dari pada meminta bantuan. Benar! Tidak salah sedikit pun! 

    Tetapi sesungguhnya, jujur saja, sebagai manusia normal yang sering menghadapi urusan begini, saat paling mendebarkan adalah pergumulan batin di detik-detik genting harus memutuskan: haruskah saya bantu orang ini? Pantaskan dibantu? Jangan-jangan, dengan bantuan kita malahan akan merusak mental mereka? Jangan sampai niatnya membantu malah mencelakakan orang, pastilah menyesal di kemudian hari.

    Saat niat akan memberi bantuan telah diputuskan, setelah dipikirkan dengan seksama dari berbagai sudut, ulurkan tangan dengan perasaan bahagia. Iringi dengan doa, semoga bermanfaat positif untuk semua pihak.

    Jangan kotori perbuatan baik yang telah kita lakukan dengan mengeluarkan kata-kata kasar bahkan kemudian diliputi kebencian bila ternyata bantuan yang kita berikan tidak sesuai dengan kenyataan indah yang kita inginkan. Istilah yang sering saya pakai, kalau mau bantu orang, tutup mata, tutup telinga, tutup mulut, buka hati!.

    RENUNGAN : Dalam kisah tolong menolong antar manusia, ada sebuah kata indah yang perlu kita cermati, yakni: TULUS! Tulus adalah pemberi yang bersifat netral karena, Orang yang tulus tidak pernah menyesal dalam berbuat baik! Dan perbuatan baik selalu bertujuan untuk mendatangkan kebahagiaan!

    Read More : http://kisahmotivasihidup.blogspot.com/2014/09/kisah-tentang-tolong-menolong.html
  • JANGAN LALAIKAN PANGGILAN

    JANGAN LALAIKAN PANGGILAN


    Beberapa bulan yang lalu saat saya sedang berada di tempat kerja, tiba-tiba datang seorang tamu yang kebetulan mencari salah satu staf di tempat saya kerja. Sebagai tuan rumah yang baik tentunya saya mempersilahkan tamu tersebut untuk masuk ruangan saya sembari menunggu kawan yang dicarinya.

    Selang beberapa saat teman yang dicari tamu tersebut datang dan kemudian mereka berjabat tangan. Sembari mengerjakan tugas kantor yang menumpuk saya menangkap arah pembicaraan mereka. Ternyata mereka adalah Guru dan Murid. Si murid begitu antusias untuk berbagi pengalaman dengan gurunya yang sekarang ada di depannya. Sebut saja si guru adalah pak Amir dan si murid adalah si Anwar. Selang beberapa saat berbicara si anwar memohon ijin untuk melakukan sholat dhuzur. Kebetulan saat itu memang sudah masuk waktu sholat dhuzur.

    Usai sholat, kemudian si  Anwar masuk kembali ke ruangan Pak Amir. Pak Amir kemudian bertanya mengenai pekerjaan yang dilakukan si Anwar. Anwar menjawab “Alhamdulillah Pak, hasil usaha saya cukuplah untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak saya”. Iseng saja saya bertanya, “memang apa mas kerjanya?”. Dia menjawab “hanya usaha warnet”. Pertanyaan kemudian saya lanjutkan, “memang ga rugi mas usaha warnet di saat seperti ini?”. Dia menjawab “Alhamdulillah, rejeki sudah ada yang atur kok”. Dia menyebutkan bahwa omset warnetnya perhari tidak pernah kurang dari 100 ribu.

    Jawaban yang sedikit aneh di benak saya. Bagaimana mungkin di saat banyak usaha warnet yang ada dia bisa sampai dapat omzet sampe 100 ribu?. Obrolan berhenti disini.

    Saat saya memandang wajahnya, tampak bekas sebuah luka di keningnya. Kemudian saya coba bertanya mengenai luka yang ada di keningnya. Dia menjawab akibat kecelakaan yang dialaminya. Ceritanya begini.

    Siang itu dia dari Surabaya hendak ke Malang karena ada suatu urusan. Sampai di daerah pandaan – Pasuruan, dia mendengar suara adzan dzuhur sudah berkumandang. Sempat dia mengucapkan kalimat “sebentar ah, nanggung, nanti sekalian sholat dzuhur di Malang. Mumpung jalanan sepi dan tidak macet”. Selang beberap menit kemudian dia mengalami kecelakaan. Mobil yang dikendarainya menabrak sepeda motor yang tiba-tiba berhenti di depannya. Akhir cerita akhirnya dia berurusan dengan pihak berwenang apalagi si korban meninggal dunia. Sempat dia mendekam di tahanan gara-gara kasus kecelakaan tadi.

    Akhir cerita, untuk menyelesaikan permasalahan kecelakaan tadi dia menghabiskan dana tidak kurang dari 90 juta. Selain untuk menyantuni keluarga si korban kecelakaan, uang tersebut juga digunakan untuk menebus kendaraan yang ditahan sebagai barang bukti. Coba anda bayangkan seberapa banyak uang tersebut. Namun si anwar sangat bersyukur karena dia hanya kehilangan 90 juta.

    Mendengar penuturannya saya hanya bisa menghela nafas panjang. Kemudian anwar melanjutkan ceritanya. Ternyata dia melakukan satu kesalahan fatal dan pada akhirnya dia mengalami kecelakaan tersebut. Gara-gara dia menunda waktu sholat dzuhur di perjalanan. Lalu saya bertanya, memang salah ya menunda waktu sholat apalagi sedang dalam perjalanan?

    Anwar menjawab “Mas... jika anda memanggil anak anda satu kali kemudian anak anda datang, apakah anda senang atau marah?”. Saya menjawab “senang”. Lalu dia bertanya kembali “kalo anda memanggil anak anda tetapi si anak bilang, sebentar yah, masing sibuk neh, bagaimana perasaan anda?”. Saya jawab lagi “ya kesel mas, masak anak dipanggil bapaknya malah ngasih tempo waktu”.

    Kemudian si Anwar kembali bertanya kepada saya “Jika Allah SWT yang memanggil anda, untuk segera menunaikan sholat, melalui kumandang suara adzan dan anda tidak segera datang, kira-kira Allah SWT bagaimana ya mas?”

    Saya tidak sanggup menjawab pertanyaan tersebut, karena faktanya selama saya bekerja, meskipun terdengar suara adzan, saya selalu tidak sholat tepat waktu”. Lalu saya bertanya kepada anda para pembaca..

    “Jika Allah SWT yang memanggil anda, untuk segera menunaikan sholat, melalui kumandang suara adzan dan anda tidak segera datang, kira-kira Allah SWT bagaimana ya?”


    Read More : http://www.kisahinspirasi.com/2014/08/jangan-lalaikan-panggilan.html
  • HAFALAN SHALAT DELISA

    SINOPSIS HAFALAN SHALAT DELISA


    Novel ini menceritakan seorang anak perempuan berumur enam tahun yang bernama Delisa. Delisa adalah seorang anak yang lugu, polos, dan suka bertanya. Ia anak bungsu dari empat bersaudara dalam keluarganya, kakak-kakaknya bernama Cut Fatimah, Cut Zahra, dan Cut Aisyah. Mereka berdomisili di Aceh, tepatnya di Lhok Nga. Abinya bernama Usman dan uminya bernama Salamah.

    Delisa mendapatkan tugas dari Ibu Guru Nur, yakni tugas menghafal bacaan sholat yang akan disetorkan pada hari minggu tanggal 26 Desember 2004. Motivasi dari Ummi yang berjanji akan memberikan hadiah jika ia berhasil menghafalkan bacaan sholat membuat semangat Delisa untuk menghafal. Ummi telah menyiapkan hadiah kalung emas dua gram berliontin D untuk Delisa, sedangkan Abi akan membelikan sepeda untuk hafalan sholatnya jikalau lulus. Pagi itu hari minggu tanggal 24 Desember 2004, Delisa mempraktikkan hafalan sholatnya di depan kelas. Tiba-tiba Gempa bumi berkekuatan 8,9 SR yang disertai tsunami melanda bumi Aceh. Seketika keadaan berubah. Ketakutan dan kecemasan menerpa setiap jiwa saat itu. Namun, Delisa tetap melanjutkan hafalan sholatnya. Ketika hendak sujud yang pertama, air itu telah menghanyutkan semua yang ada, menghempaskan Delisa. Shalat Delisa belum sempurna. Delisa kehilangan Ummi dan kakak-kakaknya. Enam hari Delisa tergolek antara sadar dan tidak. Ketika tubuhnya ditemukan oleh prajurit Smith yang kemudian menjadi mu’alaf dan berganti nama menjadi prajurit Salam. Bahkan pancaran cahaya Delisa telah mampu memberikan hidayah pada Smith untuk bermu’alaf.

    Beberapa waktu lamanya Delisa tidak sadarkan diri, keadaannya tidak kunjung membaik juga tidak sebaliknya. Sampai ketika seorang ibu yang di rawat sebelahnya melakukan sholat tahajud, pada bacaan sholat dimana hari itu hafalan shalat Delisa terputus, kesadaran dan kesehatan Delisa terbangun. Kaki Delisa harus diamputasi. Delisa menerima tanpa mengeluh. Luka jahitan dan lebam disekujur tubuhnya tidak membuatnya berputus asa. Bahkan kondisi ini telah membawa ke pertemuan dengan Abinya. Pertemuan yang mengharukan. Abi tidak menyangka Delisa lebih kuat menerima semuanya. Menerima takdir yang telah digariskan oleh Allah.

    Beberapa bulan setelah kejadian tsunami yang melanda Lhok Nga, Delisa sudah bisa menerima keadaan itu. Ia memulai kembali kehidupan dari awal bersama abinya. Hidup di barak pengungsian yang didirikan sukarelawan lokal maupun asing. Hidup dengan orang-orang yang senasib, mereka korban tsunami yang kehilangan keluarga, sahabat, teman dan orang-orang terdekat. Beberapa bulan kemudian, Delisa mulai masuk sekolah kembali. Sekolah yang dibuka oleh tenaga sukarelawan. Delisa ingin menghafal bacaan sholatnya. Akan tetapi susah, tampak lebih rumit dari sebelumnya. Delisa benar-benar lupa, tidak bisa mengingatnya. Lupa juga akan kalung berliontin D untuk delisa, lupa akan sepeda yang di janjikan abi. Delisa hanya ingin menghafal bacaan sholatnya.

    Akhir dari novel ini, Delisa mendapatkan kembali hafalan sholatnya. Sebelumnya malam itu Delisa bermimpi bertemu dengan umminya, yang menunjukkan kalung itu dan permintaan untuk menyelesaikan tugas menghafal bacaan sholatnya. Kekuatan itu telah membawa Delisa pada kemudahan menghafalnya. Delisa mampu melakukan Sholat Asharnya dengan sempurna untuk pertama kalinya, tanpa ada yang terlupa dan terbalik. Hafalan sholat karena Allah, bukan karena sebatang coklat, sebuah kalung, ataupun sepeda. Suatu ketika, Delisa sedang mencuci tangan di tepian sungai, Delisa melihat ada pantulan cahaya matahari sore dari sebuah benda, cahaya itu menarik perhatian Delisa untuk mendekat. Delisa menemukan kalung D untuk Delisa dalam genggaman tangan manusia yang sudah tinggal tulang. Tangan manusia yang sudah tinggal tulang itu tidak lain adalah milik Ummi Delisa. Delisa sangat terkejut.

    Read More : http://soft-technick.blogspot.com/2013/07/resensi-novel-hafalan-shalat-delisa.html
  • Copyright © 2014 - MY BLOG - All Right Reserved

    MY BLOG Powered by Blogger - Designed by Open w3